Sampah Anorganik – Pemahaman, Jenis, Teladan, Manfaat & Pengelolaan
Sampah Anorganik – Sampah adalah hasil pembuangan makhluk hidup yang sudah tidak lagi diharapkan atau dibutuhkan. Sampah senantiasa hadir di tengah kehidupan insan, baik dalam bentuk sampah anorganik atau organik.
Berdasarkan bagian pembentuknya, sampah dibedakan menjadi dua jenis, yakni sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari materi-materi alami, sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non alami.
Pengertian Sampah Anorganik
Sampah anorganik memiliki sifat berlawanan dengan sampah organik. Jenis sampah ini merupakan limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan berasal dari alam (bahan hayati), melainkan materi-bahan bikinan insan atau bahan sintetik (sampah non alami).
Sampah sintetik ini banyak berasal dari benda-benda hasil bikinan atau teknologi pengolahan barang tertentu.
Dikutip dari Jurnal Dinamika Pengabdian 1, sampah anorganik ialah sampah dari sumber daya alam tidak terbaharui dan proses industri. Sumber daya tak terbaharui contohnya adalah minyak bumi dan mineral. Sedangkan proses industri yang menjadi sumber sampah non organik contohnya ialah plastik dan aluminium.
Pengertian lain tentang jenis sampah ini juga tertulis dalam Jurnal Formatif 4. Pada jurnal tersebut, sampah anorganik didefinisikan selaku sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati berupa produk sintetik atau hasil proses teknologi pembuatan bahan tambang.
Contoh Sampah Anorganik
Contoh sampah anorganik dengan gampang bisa kita temui di kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar. Misalnya mencakup di lingkungan rumah tangga berupa tas plastik, styrofoam, kaleng bungkus, botol plastik, panci dan penggorengan yang rusak, dan sebagainya. Sedangkan sampah non alami dari kantor antara lain berupa sisa alat tulis yang tidak terpakai, plastik sampul buku, sisa map plastik, dan masih banyak lagi.
Secara lebih lengkap berikut ialah klasifikasi sampah non organik, adalah:
1. Sampah Plastik
Biasanya plastik digunakan untuk mengemas barang. Plastik juga dipakai selaku materi baku perabotan rumah tangga. Barang-barang yang berasal dari plastik mempunyai beberapa kelebihan mirip tidak gampang berkarat dan tahan lama.
Namun barang-barang yang diproduksi dari plastik bila telah tidak berfungsi maka akan menjadi sampah plastik. Jenis sampah anorganik ini sukar terurai secara alami atau membutuhkan waktu yang sangat usang.
2. Sampah Logam
Sampah ini ialah limbah yang berasal dari bahan logam. Contoh sampah non organik logam yaitu besi, kaleng, alumunium, timah, dan jenis logam yang lain. Kaleng ialah sampah logam yang paling banyak didapatkan dan didaur ulang dengan nilai hemat yang cukup baik.
3. Sampah Gelas atau Kaca
Sampah non organik ini berasal dari materi beling. Contohnya yaitu gelas atau piring yang telah pecah dan tidak dapat lagi dipakai.
4. Sampah Kertas
Sampah kertas tergolong jenis sampah anorganik. Meski kertas terbuat dari materi alami, tetapi alasannya adalah sampah ini dapat didaur ulang seperti sampah non organik lain (gelas, kaleng, dan plastik), maka kertas dikategorikan selaku sampah non organik.
Ciri dan Karakterisitik
Sampah anorganik lebih gampang diolah dibandingkan sampah organik. Pengolahan sampah ini sangat penting, karena bila dilakukan secara tepat akan meminimalisir efek negatif sampah terhadap lingkungan.
Ciri-ciri sampah anorganik, antara lain:
1. Sulit Terurai
Ciri utama dari sampah non alami yakni sulit terurai. Limbah anorganik bukan tidak dapat terurai sama sekali, melainkan membutuhkan waktu yang sangat usang untuk membusuk dan terurai secara alami. Bahkan berbagai macam sampah memerlukan waktu puluhan tahun supaya terurai menjadi bagian yang lebih kecil, misalnya sampah plastik di maritim.
Karakteristik tersebut menimbulkan sampah anorganik sering menjadi sumber dilema lingkungan. Akibat sulit terurai, sampah yang terbuang di alam akan menumpuk dan mengganggu makhluk hidup lain.
2. Terbuat dari Bahan Pabrikasi
Ciri selanjutnya ialah dibuat dari materi-bahan pabrikasi atau sintesis. Contohnya ialah styrofoam yang termasuk sampah non alami. Styrofoam yang dibuat dari campuran materi-bahan sintesis, seperti polistirena dan gas CFC (freon) yang dapat merusak lapisan ozon.
3. Bisa di Daur Ulang
Meski sukar terurai, kelebihan sampah anorganik gampang dimasak kembali. Baik dimasak untuk keperluan lain, atau dimasak kembali menjadi barang gres yang lebih berfaedah. Misalnya, botol plastik bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan, pot flora, dan yang lain.
Selain itu, botol plastik yang terkumpu juga mampu dimasak menjadi botol plastik baru dengan bentuk dan kemasan yang gres.
Jenis Sampah Anorganik
Sampah non alami berisikan aneka macam bentuk dan macam. Berikut yakni penjelasan beserta contoh yang banyak didapatkan di penduduk , ialah:
1. Sampah Anorganik Lunak
Sampah anorganik lunak ialah jenis sampah non alami yang mudah dibuat atau diolah. Bahan penyusun sampah berisikan kandungan materi-bahan yang elastis.
Beberapa macam sampah anorganik lunak, antara lain sampah plastik, kemasan bungkus, sampah dari bahan tekstil (mirip kain perca).
2. Sampah Anorganik Keras
Sampah anorganik keras memiliki kandungan bahan yang merepotkan untuk dihancurkan dan sifatnya lebih berpengaruh daripada jenis yang lunak. Limbah ini pada umumnya susah untuk dimasak kembali. Untuk melakukan daur ulang, maka dibutuhkan teknologi dan alat yang lebih kompleks.
Macam-macam sampah anorganik keras, antara lain sampah kaleng, sampah beling atau material pecah belah, sampah dari bahan-materi metal.
Prinsip Pengolahan Sampah
Sampah anorganik kadang-kadang mengakibatkan banyak sekali problem alasannya adalah susah terurai. Maka dari itu, pengolahan sampah sangat diharapkan untuk menghemat persoalan yang diakibatkan.
Berikut yaitu prinsip pembuatan sampah non alami yang mampu dilaksanakan, adalah:
a. Reduce
Reduce atau mengurangi, merupakan prinsip pembuatan sampah yang paling sederhana. Cara ini gampang untuk dilaksanakan, tetapi kesadaran masyarakat lah yang menjadi hambatan.
Jika masyarakat yang lebih sadar lingkungan, prinsip reduce menjadi salah satu yang dapat dipercaya. Beberapa teladan cara mengurangi sampah anorganik dalam kegiatan sehari-hari, mirip:
- Tidak menggunakan sedotan untuk minum. Meski tampakkecil, sampah sedotan yang dibuat dari plastik yang merepotkan terurai.
- Apabila membeli makanan, ada baiknya menenteng kotak makan sendiri untuk meminimalkan penggunaan bungkus kuliner.
- Membawa kantong belanja sendiri untuk meminimalkan sampah plastik dalam bentuk kantong belanja.
- Membawa botol minum sendiri dan tidak membeli minuman dalam bungkus.
b. Reuse
Prinsip kedua yakni reuse atau menggunakan kembali. Kita bisa menyeleksi sampah anorganik yang sekiranya masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Gunakan kembali barang-barang yang masih layak digunakan dapat dimanfaatkan kembali.
Beberapa acuan penerapan prinsip reuse, antara lain:
- Mengisi ulang tinta pena yang sudah habis agar bisa digunakan kembali dan tidak menjadi sampah.
- Memanfaatkan kaleng kuliner untuk pot tanaman.
- Memanfaatkan kaleng cat besar untuk bak penampung air di kamar mandi.
- Memanfaatkan bolot plastik bekas untuk meletakkan sabun cairan pencuci piring atau deterjen cair.
- Memanfaatkan kemasan kuliner untuk menyimpan benda-benda kecil atau mainan anak-anak.
c. Recycle
Recycle atau mendaur ulang, merupakan salah satu prinsip pengolahan sampah anorganik yang selesai-selesai ini banyak dibicarakan. Mekanismenya yaitu memanfaatkan sampah yang masih pantas dipakai selaku benda baru yang memiliki nilai jual dan nilai guna yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah beberapa pola penerapan prinsi recycle atau daur ulang, yaitu:
- Membuat kerajinan dari kain perca.
- Botol plastik yang dipakai menjadi lampion lampu yang elok.
- Limbah kaleng yang mampu diubah menjadi dingklik duduk untuk keperluan cafe.
- Ban kendaraan yang tidak terpakai mampu diubah menjadi bahan untuk membuat pot tumbuhan atau meja yang unik dan kreatif.
- Bungkus masakan bungkus yang bisa dijadikan bahan untuk membuat tas, bros, dan keperluan fashion lainnya.
d. Replace
Prinsip replace atau mengganti, merupakan suatu prinsip yang mampu dilakukan untuk mengolah sampah anorganik. Sampah-sampah sintetis didistribusikan kembali ke pabrik untuk diolah menjadi produk gres. Misalnya sampah botol plastik yang mampu dimasak kembali menjadi botol plastik yang baru.
Dampak Negatif
Semua jenis sampah berdampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan penduduk . Akan tetapi, keberadaan sampah anorganik dalam jumlah banyak, tentu akan lebih membahayakan daripada sampah organik.
Mengapa demikian? Karena sampah jenis ini tidak mudah terurai atau memerlukan waktu beberapa tahun untuk terurai.
Tentu, hal ini bsa memberikan efek jangka panjang. Belum lagi jika jumlah sampah terus meningkat dari tahun ke tahun.
1. Menyebabkan Masalah Kesehatan
Siapa bilang sampah anorganik hanya mengotori lingkungan? Lebih dari itu, ternyata keberadaannya dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, baik dari fisik sampah, maupun dari proses pembuatannya sendiri.
Sebagai teladan, sampah anorganik mirip kaleng dan botol plastik mampu terisi air hujan dan menjadi habitat nyamuk untuk meningkat biak. Bukan mustahil, bila nyamuk yang berkembang biak di lingkungan sekitar yaitu jenis nyamuk yang berbahaya, mirip nyamuk demam berdarah.
Contoh lainnya yaitu, materi dan proses pembuatan kaleng dan plastik itu sendiri. Plastik mengandung bahan-bahan sintetis yang tidak aman bagi manusia. Salah satunya ialah dioksin, materi ini mampu menyebabkan bermacam problem kesehatan, mulai dari gangguan saraf hingga penyakit kanker.
Bau yang ditimbulkan dari area pembuangan sampah juga dapat mengusik pernafasan insan. Khususnya yang tinggal di sekeliling daerah pembuangan sampah.
2. Menyebabkan Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan menjadi hal yang sangat krusial. Selain global warming, problem sampah menjadi salah satu tema yang sering dibahas.
Contoh yang pertama yaitu maraknya bencana alam akibat penumpukan sampah anorganik. Sebut saja banjir, yang hampir setiap tahun terjadi. Penyebabnya tidak lain ialah penumpukan sampah yang menyebabkan aliran air sungai menjadi tersumbat. Akibatnya, debit air yang bertambah akan meluap karena tidak mempunyai jalan lagi untuk mengalir.
Contoh lainnya yakni dapat mengakibatkan pencemaran air. Mau tidak mau, sampah apapun yang masuk ke dalam air akan menciptakan air menjadi tercemar. Jika air telah terkontaminasi, maka kebersihan dan kesehatan air tidak lagi tersadar.
Belum lagi urusan sampah yang memengaruhi performa estetika. Mulai dari kemudahan-fasilitas kota yang kotor dan tidak terawat, hingga daerah-kawasan kumuh balasan tumpukan sampah.
3. Penyebab Masalah Bagi Makhluk Hidup Lain
Tidak cuma mengusik lingkungan dan manusia, sampah anorganik juga pasti mengusik keberlangsungan hidup makhluk hidup lainnya, seperti binatang dan tumbuhan.
Banyak masalah pencemaran air yang hingga ke lautan balasan sampah anorganik. Parahnya, pencemaran air maritim ini menjadikan banyak ikan dan organisme maritim yang lain mati alasannya adalah keracunan.
Kasus lain juga terjadi di daratan. Sampah-sampah yang ada di darat mampu menjadi penjerat binatang-binatang yang hidup di sekitarnya. Sehingga banyak dari mereka yang mati karena terjerat sampah.
Manfaat Sampah Anorganik
Meski banyak menjadikan imbas buruk, sampah anorganik mempunyai sejumlah faedah. Berikut beberapa faedah dari sampah-sampah non alami, antara lain:
a. Bahan Kerajinan Tangan
Berkaitan dengan prinsip pengolahan sampah, sampah anorganik mulai banyak dimanfaatkan sebagai materi kerajinan tangan. Bahkan, sekolah-sekolah pun banyak yang memberikan pembinaan atau edukasi kepada murid-muridnya untuk membuat prakarya dari bahan dasar sampah.
Tentu, hal ini menjadi terobosan gres di dunia industri kreatif supaya menciptakan penemuan gres untuk meminimalisir dampak negatif dari sampah anorganik.
b. Bahan Daur Ulang
Seperti yang diterangkan diatas, salah satu prinsip pembuatan sampah yaitu recycle atau daur ulang. Sampah-sampah dapat dimasak menjadi barang-barang yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi.
Sampah anorganik mampu dimanfaatkan selaku materi-bahan daur ulang yang pastinya berguna untuk kehidupan masyarakat.
c. Dapat Digunakan Kembali
Sampah anorganik ialah sampah yang usang terurai, penggunaan kembali sampah pasti sungguh memungkinkan untuk dilaksanakan. Sampah-sampah rumah tangga mampu difungsikan menjadi benda lain yang sederhana. Seperti ember cat untuk kolam penampungan air dan sebagainya.
d. Mainan Anak
Manfaat lain dari sampah anorganik adalah mampu dijadikan materi mainan belum dewasa. Jika kita ingin melatih kreativitas bawah umur, ajaklah mereka untuk menciptakan mainan sendiri dari limbah anorganik yang ada di rumah.
Tidak perlu memakai alat yang rumit, cukup menggunakan peralatan yang ada di rumah. Selain dapat menciptakan sesuatu, cara ini juga berfaedah bagi berkembang kembang anak. Harapannya, anak menjadi lebih kreatif dan lebih peduli dengan lingkungan.
e. Meningkatkan Pendapatan Ekonomi
Mendapatkan uang dari sampah, mengapa tidak? Inilah salah satu manfaat sampah yang banyak dilupakan. Padahal sampah anorganik yang diolah dengan baik bisa menolong mengembangkan pendapatan ekonomi.
Apalagi jikalau seseorang berhasil membuat perjuangan khusus di bidang daur ulang sampah, maka lapangan pekerjaan pun akan bertambah.
Dalam skala kecil, usaha pengepul barang bekas yakni salah satu bentuk usaha sederhana yang memberikan suplemen pemasukan duit. Sampah-sampah anorganik yang dikumpulkan kemudian dijual untuk diolah kembali menjadi barang gres yang lebih patut untuk dipasarkan.
Tidak hanya itu, sampah bisa dijadikan mata pencaharian tetap bagi para pelaku usaha di bidang industri kreatif. Misalnya perjuangan daur ulang ban bekas menjadi bangku cafe yang unik.
Lebih jauh lagi, perjuangan ini memerlukan jago di bidang pengerjaan kursi, sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka dan kesempatan meningkatkan pendapatan ekonomi eksklusif akan lebih luas.
Comments
Post a Comment